Breaking News

13 April. Ujian Nasional.

Buset, nih saya udah kaya orang paling sibuk sedunia aja, postingan blog dua bulan terakhir cuma empat. Satu bulan cuma dua post, itu juga cuma curhatan. Padahal mah cuma pelajar biasa yang cuma punya waktu sibuk paling usang 10 jam, sisanya dipake kemana yaa -_-.

Ada beberapa faktor sih yang bikin saya beberapa bulan ini jadi jarang nulis. Yang pertama, sibuk main Get rich haha, ini game orisinil bikin ketagihan banget. udah sih itu doang. Aku nggak berani bilang alasan nggak nulis sebab nggak ada ide, lemah banget. Sejatinya, penulis itu nggak harus punya ilham cemerlang dulu gres sanggup nulis. Aku pernah nih ya dulu main2 ke blognya landakgaul. gila, beliau sanggup bikin satu post cuma wacana remot, iya remot TV. Kaprikornus nggak harus butuh bahan yang berat-berat.

Banyak penulis besar diluar sana yang bilang "Ide didapat sebab kegelisahan". Ya inilah kenapa goresan pena saya belakangan ini wacana cinta2 semua, ini yang lagi saya gelisahkan. Tapi kayanya stop dulu ngomongi problem pribadi, nggak lezat diliat orang.

Ini hari pertama saya UN, nggak seseram menyerupai yang saya bayangin. Apalagi pemerintah menciptakan kebijakan wacana sekolah yang menjadi penentu kelulusan. Jadi, nggak peduli berapa nilai UN kamu, jikalau kau bermasalah disekolah, sanggup jadi nggak lulus. Tapi berat sih, sekolah juga niscaya berat jikalau berani nggak meluluskan satu anak muridnya.

Tahun ini juga paket soal diperkecil menjadi lima. Setuju sih, 20 orang satu kelas, dan ada lima paket. berarti ada 4 orang yang sama paketnya, saya rasa udah cukup jikalau tujuannya supaya siswa nggak ada yang kerja sama. toh juga sudah ada dua pengawas dari luar. Siswa juga nggak akan sibuk nyari siapa teman satu paketnya.

Ada juga yang beda dari UN tahun ini adalah, adanya sistem UN Online yang diberlakukan di beberapa sekolah, saya pun lupa ntah berapa. tapi ada beberapa sekolah juga yang gagal sebab prasarana yang tidak memadai. Di kotaku sendiri, medan. cuma  ada lima sekolah. Di Jakarta tuh yang banyak, yaiyalah ibukota.

Ada suka dukanya ON Online ini. Sukanya, nggak harus capek ngelingkarin jawaban, belum lagi jikalau salah, harus dihapus, dilingkarin yang baru. belum lagi kertasnya basah, koyak, macem-macem. Dukanya, nggak sanggup nyontek atau ngopek, eh ngga tau deng. trus juga katanya waktunya lebih terbatas. UN Online ini besar lengan berkuasa besar bagi anggaran negara. Anis baswedan berhasil memangkas 20% anggaran UN sebab sistem Online ini. Lumayan tuh.

Jadi, berdasarkan saya sih UN tahun ini sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Memperkecil jumlah paket, adanya sistem Online, nggak banyak soal yang telat tiba ke daerah, ngga ada info siswa yang setres. Beda banget sama tahun lalu. Satu kelas 20 orang dan ada 20 paket. etdah buset. kenapa nggak sekalian tuh ujiannya satu orang aja, trus pengawasnya dua plus 4 CCTV dari tiap sudut ruangan yang pribadi dipantau sama panitia pusat,  ujiannya essay 50 soal dan pribadi di periksa ditempat. Tjakep. Udah kalah tuh sama sidang skripsi.

No comments