Breaking News

Ngomongin Patah Hati

Pernah dengar penulis-penulis besar menyampaikan "Patah hati menghasilkan royalti"? itu emang true banget, setidaknya untuk mereka yang sudah punya connecting dengan para penerbit misalnya. Yang karyanya selalu ditunggu. nah ane? nungguin karya sendiri aja syukur, apalagi berharap orang nungguin karya ane.

Jadi, untuk seonggok blogger tanpa visitor kaya saya ini cuma dapat memplesetkan kata-kata diatas menjadi "Patah hati menghasilkan wangsit sakti". emang kelihatan maksa banget. Aku menciptakan pengertian wangsit yang sakti yakni wangsit yang dapat mengalahkan pikiran kalian semua untuk dapat masuk ke permainan kata-kata yang saya buat. baiklah kita hentikan, mulai ngaco.

Emang patah hati itu bikin orang berubah hingga satu putaran bulat a.k.a 360 drajat. (males ngopy symbol dari word). Bayangin aja nih ya, keseharian kita kan suka menciptakan sesuatu atau menciptakan kesimpulan itu dari hati. contohnya banyak orang bijak yang bilang "Ikuti mata hatimu" atau "tanyakan pada hatimu". Nah dapat bayangin dong jikalau hatinya lagi patah, lagi sakit, lagi nggak bener. Bisa diasumsikan bahwa orang yang sedang patah hati itu juga akan menjadi orang yang buta arah. sama kaya saya kini ini. Buta arah. nggak tau mau ngapain.

Sebenernya patah hati itu luas maknanya dan luas pula penyebabnya. ada level-levelnya gitu. Nih saya jabarin yaa.

1. Easy
Ini orang yang patah hati lantaran hal-hal sepele. Yang berdasarkan orang nggak perlu disakitin, tapi beliau merasa sakit dengan itu. Biasanya cewe-cewe yang lagi PMS aja nih. Sensitif.
Contoh simplenya dikala cewe dibilang "Kamu kok gendutan yaa". kemudian cewenya pribadi patah hati, nangis, gantung diri. eh becanda.
Atau pola lainnya,  ketika ujian kita dicontek sama temen kita, trus pas hasil dibagikan ternyata kita remedial dan nilai beliau lebih tinggi. wah itu pribadi ada perang hambar antara kedua belah pihak. Ujian selanjutnya niscaya kagak dikasih contek lagi tuh.
Contoh lainnya, ingat nggak sih waktu kecil kita minta beliin sesuatu sama orang renta kita? trus nggak dikasih. nangis kan? kaya'a itu patah hati pertama kita sebelum disakitin dia, iya mantan-mantan kita.

2. Medium
Sering dialami oleh para remaja yang mulai serius menjalani cinta.(termasuk yang lagi nulis) Akibatnya mulai serius sih, biasa disebut GeGaNa. Gelisah Galau Merana. *putar musik goyang dumang*.
Contohnya nih ya, dikala pasangan kalian lebih milih beliau dibanding kalian. eh maksudnya kita. iya kita. saya dan kalian yang pasangannya lebih menentukan dia. hiks. Apalagi nih ya kaya aku, udh GR kali jadi satu-satunya buat dia, eh ternyata. Amsyong. Itu mirip luka dikasi cuka, perih banget. Terserah deh mau bilang lebay.

3.Expert
Biasa dialami oleh orang yang sudah cukup umur dan masalahnya yang tidak mengecewakan rumit. Contohnya nih ya kalian udah pacaran 10 tahun, trus gagal nikah lantaran beda agama. eh sebulan kemudian beliau nikah dengan orang yang beda agama juga. Wah amsyong banget itu mah. Dalam masalah expert ini, banyak orang yang tega melaksanakan hal-hal yang extreme. Contohnya nih ya, banyak tuh kejadian di TV suami hingga melukai istrinya lantaran cemburu.

Nah, dari pola kasus-kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa sakit hati itu sebenernya sakit. (MASASIIH JUU???).

Patah hati banyak menjadikan kerugian bagi kita, berikut contohnya : 

1. Depresi
nggak usah dijelasin panjang-panjang, sudah terang jikalau patah hati itu menciptakan kita depresi. jadi murung. Akibatnya, jadi nggak memperhatikan penampilan, istilah gaulnya slengekan. 

2. Terkena Penyakit
Masih bekerjasama sama point diatas, Karena depresi, biasa kita jadi malas makan, tidur larut malam, akibatnya? Kita jadi gampang terjangkit penyakit. asing ya, gara-gara beliau kita dapat hingga kena penyakit gini. makanya, jangan suka nyakitin hati anak orang. 

3. Kaprikornus Pendiam
Orang yang patah hati biasanya jadi pendiam, sulit bergaul. Aku pun sering kek gini, jikalau lagi patah hati tuh rasanya nggak pengen berinteraksi sama orang. Trus jadi sensitif juga, jadi peka terhadap hal-hal kecil. jadi nyebelin lah pokoknya. Ya namanya juga orang lagi patah hati, maklumin. 

Selain kerugian-kerugian diatas, patah hati juga dapat menguntungkan untung kita. contohnya : 

1. Buat Semangat. 
Setelah patah hati, hanya ada dua kemungkinan. Kita menjadi murung, resah setres atau kita menjadi pribadi yang lebih baik. Tentunya kita semua ingin point yang kedua. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari duduk masalah yang berujung patah hati. Dari patah hati, kita dapat banyak mengambil pelajaran, kita dapat mengantisipasi apabila terjadi duduk masalah yang serupa di kemudian hari. ya gitu deh. 

2. Menghasilkan Karya
Orang-orang kaya saya yang dendaman ini suka melaksanakan yang satu ini, Patah hati di balas dengan patah hati juga, tapi secara tidak langsung. Memang, dikala kita patah hati, ntah kenapa hormon-hormon dalam badan kita mendorong kita untuk melaksanakan sesuatu, tujuannya cuma satu, untuk menandakan sama dia. kaya saya ini, dari patah hati dapat nulis satu post. Tujuannya agar beliau baca. trus? ya gatau. 
Contoh lainnya, contohnya kita abis diputusin nih sama dia, trus biasanya orang-orang yang dendaman itu cari pacar gres yang lebih manis dari mantannya, trus sengaja dipamerin ditwitter. klasik sih. cuma saya prediksi trik ini bakal terus berjalan hingga joko widodo jadi presiden di periode kedua. 
Bahkan dari karya ini beberapa orang menghasilkan royalti. andal yaa. 

3. Lebih Posesif
Ada juga orang yang sehabis patah hati menjadi lebih posesif. Setelah patah hati, beberapa orang cenderung lebih posesif alasannya yakni sudah gagal dipercobaan sebelumnya. Jadi, dipercobaan selanjutnya di lebih posesif. Ya hampir samalah untuk lebih baik kedepannya. 

jadi sebenernya kita nggak dapat menghindari patah hati, biarpun nggak punya pacar, siapapun dapat bikin kita patah hati. Contohnya supir angkot, hari ini beliau ngasih kita kembalian uang koyak, besok kita bayarin uang itu ke beliau eh beliau nggak terima, kampret nggak tuh? 
Makanya, yang dapat kita lakukan yakni tidak larut dalam kesediah tersebut dan menjadi lebih baik kedepannya, itu. 

No comments