Breaking News

Saat Dimana Kau Harus Berhenti Berharap


Ada kalanya kita tau kapan kita harus berhenti berharap Saat Dimana Kamu Harus Berhenti Berharap
Ada kalanya kita tau kapan kita harus berhenti berharap. Saat dimana kemungkinannya tinggal sedikit, atau hilang sama sekali.

Cinta emang butuh diperjuangin, diusahain, dikejar. Namun kau juga harus tau, beliau emang pantas kau perjuangin atau engga?

Beberapa orang menjadi ndeso alasannya yakni cinta, mau melaksanakan apa aja demi cinta, bahkan rela mati untuk orang yang belum tentu meliriknya.

Ada dongeng dari teman saya (sebut saja namanya surti) yang sangat dibutuhkan sekali oleh seorang laki-laki ndeso (sebut saja namanya tejo) kenapa saya bilang bodoh? Aku yakin sesudah membaca, kalian akan sependapat denganku.


Cerita dimulai kira-kira 2 tahun yang lalu, Surti disukai oleh seorang laki-laki berjulukan tejo, ntah gimana cara sukanya. Mungkin suatu waktu, tejo melihat surti lagi ngupil, kemudian tejo suka....sama upil surti. 
Tapi sepertinya surti tidak menyukai tejo, surti pun sudah mengatakannya dengan bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Namun tejo tidak patah arang, tejo tetap mengejar surti apapun yang terjadi.

Sampai ke kejadian yang baru-baru ini, surti dongeng ke saya bahwa si tejo mulai bringas alasannya yakni cintanya, surti seakan diteror oleh tejo, tiap ketika tejo minta ketemu, atau tiba-tiba tejo udah berada di depan rumahnya surti.

Surti juga dongeng jika tejo udah menyatakan cintanya sebanyak dua belas kali. Gila men? Aku ngomong sekali aja susah, lah beliau dua belas kali, kayanya saya harus dapatin contactnya deh buat berguru jadi percaya diri.

Tejo juga pernah ngelabrak cowo yang bersahabat dengan surti, mungkin beliau kira itu pacarnya surti. Cinta emang begitu, buat kita lupa siapa kita.

Wahai surti, jika kau baca post saya yang ini, kau harus tau jika tejo itu cuma penasaran, gausah sama dia. Sini sama saya aja.

Mungkin bagi sebagian kalian melihat dongeng diatas menanggap itu hal yang biasa "yahh gitu doang, biasa aja kali, namanya juga cinta". Tapi kok bagi saya rasanya janggal yaa. Konyol, bodoh, ga seharusnya kaya gitu. Atau mungkin saya yang belum pernah jatuh cinta? Ya mungkin.

Kesampingkan duduk masalah hati, mari berpikir secara logika. Secara logika, itu konyol, kan? Seperti mengejar sesuatu yang tak pantas untukmu. Makara biarpun suatu ketika kau mendapatkannya, itu tidak akan bertahan lama, alasannya yakni ga cocok.

Putus asa itu boleh kok, jangan gengsi buat putus asa. Quote nya kan " jangan 'gampang' putus asa", jadi ketika kau sudah berusaha yang terbaik namun masih gagal, putuskan asamu. Gapapa. Daripada harus berkutat dengan hal yang sia-sia. Capek.
Untuk itu, kita harus tau kapan kita berhenti berjuang, berhenti berharap, dan berhenti mengejarnya. Sebelum kita terperangkap dalam kalimat "kok saya ga dari dulu ya ninggalin dia, toh kini saya sanggup yang lebih baik dari dia".

Nah, kapan kita harus berhenti berharap?

1. Ketika beliau ngga sanggup terima kau apa adanya. 

Gausah munafik deh yaa, kebanyakan orang itu melihat fisik sebelum jatuh cinta. Tanda bahwa beliau tidak suka dengan fisik kau yakni ketika kau gres minta kenalan aja beliau udah cuek. 
"hai, boleh kenalan ga?"
"Ga"
Kamu ga sanggup berharap lagi kecuali kau punya uang banyak, terbang ke korea, operasi pelastik. Dan itu konyol.

2. Ketika pesan kau cuma diread. 
Sekali atau dua kali okelah, mungkin beliau lagi sibuk. Tapi ketika ini menjadi sering, kau harus sadar diri jika kau bukan orang yang beliau cari. Biasanya banyak nih yang ngeluh "ganti dp semenit sekali bisa, tapi chat cuma diread". Wah, itu pedih sih.

3. Ketika beliau ga pernah nanya. 

Maksudnya tuh, waktu chatingan, beliau ga pernah nanya. Jadi, kau terus yang nanya. Biasanya beliau bilang "aku gatau mau nanya apa". Sesungguhnya, arti dari kalimat itu bahu-membahu yakni "aku gamau chatingan sama kau, ganggu aja sih, pigi gih" 
"Hai, kau lagi apa?"
"Nonton aja nih"
"Nonton apa?"
"Nonton TV"
"Udah makan?"
"Udah"
"Udah minum?" 
"Udah tadi abis makan"
"Oh iya hehe, ga tidur?"
"Ini mau tidur"
"Jangan berdiri lagi yaa"

4. Ketika beliau balasnya singkat. 

Wah ini paling nyebelin sih, berasa kaya smsan pake esia tau ga, yang tarifnya itu dihitung per karakter. 
"Hai. Kamu lagi apa?"
"Nntn. U?"
"Sama saya juga, kau nonton apa?"
"Ggs"
"Ganteng-ganteng srigala?"
"Y"
"HAPENYA ESIA YAAAAA NON?"

Yaudah gitu aja deh. Aku juga dalam keadaan harus berhenti berjuang deh kayanya. Kamu mau saya perjuangin?

No comments